Popular Post

Popular Posts

Blogger templates

Oke masih bersama dengan saya Mr.Hi-Kun. Terimakasih karena sudah mengunjungi blog saya, mungkin sedikit dari yang saya bagikan untuk anda sekalian semoga bermanfaat

Recent post

Archive for 2018

PERANCANGAN JARINGAN MODEL HIRARKI

Hirarki jaringan, dan 3 Tingkat layer (Core Layer, Distribution Layer, dan Access Layer)
Ketika akan membangun suatu jaringan LAN di butuhkan permodelan untuk menentukan bentuk jaringan, di sini kita membahas bagaimana membangun jaringan dengan model jaringan hirarki.
(-) Mengapa menggunakan jaringan hirarki?
Model jaringan hirarki ini di pilih untuk mendisain suatu jaringan LAN karena mudah untuk di gunakan, mengolah dan memperluas suatu jaringan LAN sehingga dapat mempermudah pembentukan jaringan tersebut.
(-) Hirarki sendiri memiliki keuntungan dan memiliki pirinsip desain

Keuntungan Jaringan Hierarki :
1.    Scalability : jaringan hierarki dapat diperluas/dikembangkan secara lebih mudah
2.    Redundancy : menjamin ketersediaan jalur pada level core dan distribution
3.    Performance :  performa switch pada layer core dan distribution leih handal (link aggregation)
4.    Security : port keamanan pada level access dan aturan pada level distribution membuat jaringan lebih aman
5.    Manageability : konsistensi antar switch pada tiap level membuat manajemen menjadi lebih mudah
6.    Maintainability : modularitas desain hirarki mengijinkan jaringan dibagi-bagi tanpa menambah kerumitan
Prinsip Desain Jaringan Hierarki
  • Network Diameter : jumlah switch dalam suatu jalur pengiriman antara dua titik device
  • Bandwidth Aggregation : bagaimana mengimplementasikan kombinasi beberapa jalur diantara dua switch ke dalam satu logical link
  • Redundant Links : digunakan untuk menjamin ketersediaan jaringan melalui beberapa jalur yang mungkin
(-) Bagaimana bentuk model jaringan hirarki?
Pada model ini membagi menjadi 3 lapisan atau layer menjadi diskrit sesuai dengan fungsinya masing-masingsekarang saya akan membahas tentang tingkatan Layer pada hirarki komputer terdapat 3 tingkatan layer.
Konsep arsitektur jaringan menggunakan Hierarchical Internetworking Model. Model ini mempermudah membangun antar jaringan secara handal, mudah di-upgrade serta lebih terjangkau karena tidak fokus pada konstruksi paket tetapi fokus pada tiga fungsional area atau lapisan jaringan, yaitu:


1.    Core layer (Lapisan Inti)
2.    Distribution layer (Lapisan Distribusi)
3.    Access layer (Lapisan Akses)



 gambar 1.1 Model Herarki dengan Swicth

gambar 1.2 Model Herarki dengan Swicth dan Router



1. Core Layer
Core layer pada layer ini bertanggung jawab untuk mengirim trafic secara tepat dan andal,tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin. Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core layer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
Tugas core layer :
1.     melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2.     melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah :
1.    mengatur traffic [ traffic switching ] ,
2.    mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
1.    Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2.    Router
3.    Multiplexer
4.    PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet
CORE Layer Features
  • Layer 3 Support
  • Very high forwarding rate
  • Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet
  • Redundant components
  • Link Aggregation
  • QoS

 2. DISTRIBUTION LAYER
Distribution layer bekerja untuk mengontrol arus lalu lintas jaringan dengan pengawasan dan perencanaan broadcast domain yang dilakukan oleh fungsi routing antara virtual LANs (VLANs) ditetapkan pada access later. VLANs memungkinkan untuk mengelompokkan lalulinta pada switch ke subnetwork yang terpisah,fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses, WAN, dan menentukan akses core layer jika diperlukan. Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.

Fungsi dari distribution layer yaitu :
1.    Routing (dalam satu autonomous system)
2.    Filtering (dalam satu autonomous system)
3.    Service handling
4.    Mengendalikan konektivitas /policy
5.    QOS
Tugas dari distribution layer yaitu
Routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Perangkat distribution layer :
1.    Cisco Catalyst 6509
2.    Nexus 7000
3.    ASA 5500
4.    Switch layer 3
5.    Firewall
6.    Router LAN
7.    Bridge
8.    Brouter
9.    VPN Access Router
10.                       Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
DISTRIBUTION Layer Features
  • Layer 3 Support
  • High forwarding rate
  • Gigabit Ethernet/10Gigabit Ethernet
  • Redundant components
  • Security policies/Access Control Lists
  • Link Aggregation
  • QoS
3. ACCESS LAYER
Layer Acces adalah untuk menyediakan sarana untuk menghubungkan perangkat ke jaringan dan mengontrol perangkat yang diizinkan untuk berkomunikasi pada jaringan. dan perangkat yang digunakan seperti PC printer dan IP telephone. Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation [NAT/subneting].
Device yang digunakan adalah
1.    Cisco 1900 series integrated services router
2.    Cisco 2900 series integrated services router
3.    Cisco 3900 series integrated services router
4.    Cisco 800 series routers




ACCESS Layer Features
  • Port keamanan
  • VLANs
  • Fast Ethernet/Gigabit Ethernet
  • Power over Ethernet (PoE)
  • Link aggregation
  • Quality of Service (QoS)


PERANCANGAN JARINGAN MODEL HIRARKI - Mr.Hi-Kun

ENKAPSULASI DAN DESKAPSULASI DATA

Enkapsulasi Data
Ketika sebuah host mengirimkan data melalui sebuah jaringan ke alat lain,data akan melalui proses encapsulation: data akan dibungkus denganinformasi protokol pada tiap layer dari model OSI . Setiap layer berkomunikasi hanya dengan pasangannya (layer yang sama) di alat penerima.
Untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, setiap layer menggunakanapa yang disebut Protocol Data Unit (PDU). PDU menyimpan informasipengontrol yang ditambahkan ke data pada setiap layer dari model OSI .Mereka biasanya menempel ke header di depan field data, tetapi bisa juga di belakang.

Setiap PDU menempel ke data dengan proses encapsulation pada setiaplayer di model OSI , dan masing-masing mempunyai nama yang khususbergantung pada informasi yang disediakan di headernya. I nformasi PDUini hanya bisa di baca oleh layer yang sama di alat penerima. Setelah dibaca, informasi PDU ini akan dilepas, dan data akan diserahkan ke layer yang lebih tinggi. Gambar 1 .20 memperlihatkan PDU-PDU dan bagaimana mereke menempelkan informasi pengontrol di tiap layer. Gambar ini menunjukan bagaimana data upper layer dikonversi untuk transmisi di jaringan. Arus data kemudian diserahkan ke layer Transport, yang akan membuat sebuah rangkaian virtual ke alat penerima dengan mengirimkan paket sinkronisasi. Arus data kemudian dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan sebuah header layer Transport (sebuah PDU) akan diciptakan dan ditempelkan ke field data; sekarang potongan data itu disebut segmen. Setiap segmen diurutkan sehingga arus data dapat disusun kembali di alat penerima menjadi sama persis ketika data terkirim.


Gambar 1.20 Enkapsulasi Data
Setiap segmen kemudian akan diserahkan ke layer Network untukpengalamatan dan routing jaringan melalui internetwork. Pengalaman logikal (sebagai contoh, I P) digunakan agar tiap segmen sampai di network dengan benar. Protokol layer Network menambahkan sebuah header pengontrol pada  segmen yang diterima dari layer Transport, dan apa yang kita miliki sekarang adalah sebuah Paket atau Datagram. I ngat bahwa layer Transport dan Network bekerja bersama-sama untuk menyusun kembali arus data pada host penerima, tetapi bukan bagian dari pekerjaan mereka untuk menempatkan PDU pada segmen jaringan lokal yang merupakan cara satu-satunya untuik meneruskan informasi ke router atau host.
Adalah layer Data Link yang bertanggung jawab untuk membawa paketdari layer Network dan menempatkan mereka di media jaringan )kabel atau nirkabel). Layer Data Link membungkus setiap paket dalam sebuah frame, dan header dari frame membawa alamat perangakt keras dari host asal dan tujuan, sebuah frame baru digunakan untuk meneruskan paket itu ke hist tujuan.

Untuk menempatkan frame tersebut di jaringan, ia harus diubah dulumenjadi sebuah sinyal digital. Karena frame pada dasarnya adalahpengelompokan logikal dari bit 1 dan 0, maka layer Physical bertanggungjawab untuk melakukan enconding digit-digit tersebut menjadi sinyal digital, yang kemudian dibaca oleh alat-alat lain di network lokal.alat penerima akan melakukan sinkronisasi pada sinyal digital dan melakkan pengambilan (decoding) bit 0 dan 1 dari sinyal digital/ pada tahap ini ala tterserbut akan membuat frame, menjalankan Cyclic Redundancy Check (CRC), dan kemudian mengecek hasil CRC dengan jawaban yang ada di field FCS dari frame. Jika keduanya cocok, segmen data dari frame tersebut akan ditarik dari paket, dan bagian lainnya akan dibuang. Segmen itu diproses di layer Transport, yang kemudian membangun kembali potongan data dan melakukan acknowledgment ke host pengirim bahwa ia telah menerima bagian data terserbut. Potongan data kemudian akan diserahkan ke aplikasi layer atas.

Pada alat pengirim, metode pembungkusan (encapsulation) data bekerjadengan cara berikut:
  • Informasi pengguna dikonversikan menjadi data untuk ditransmisikan pada jaringan.
  • Data dikonversi menjadi segmen dan sebuah koneksi yang dapat diandalkan dibuat antara host pengiriom dan penerima.
  • Segmen diubah menjadi paket atau datagram, dan sebuah alamat logikal akan ditempatkan di header agar setiap paket dapat di-route melalui sebuah internetwork.
  • Paket-paket atau datagram-datagram dikonversi menjadi frame-frame untk transimisi di jaringan lokal. Alamat perangkat keras (Ethernet) digunakan untuk secara unik mengidentifikasikan host-host di segmen jaringan lokal.
  • frame-frame diubah menjadi bit-bit, dan sebuah skema enconding digital dan clocking akan digunakan.

Model Hierarkis Tiga LayerKebanyakan dari kita menghadapihierarki dalma hidup sehari-hari. Setiap orang dengan saudara yang lebih tua apsti tahu bagaimana rasanya berada di  bawah hierarki tersebut.adalah hierarki yang membantu kita mengerti asal mula dan tempat dari segala sesuatu, bagaimana segala sesuatu ditempatkan dengan yang lain, dan fungsi apa bekerja di mana. Hierarki memberikan keteraturan dan pemahaman untuk model yang kompleks. Jika Anda menginginkan kenaikan gaji, hierarki mendikte Anda untuk memintanya ke atasan Anda, bukan ke bawahan Anda. Bos andalah orang yang tugasnya mengabulkan atau menolak permintaan Anda. Jadi pada dasarnya, memahami hierarki membantu kita mengerti ke mana kita harus pergi untuk mendapatkan sesuatu.
Hierarki mempunyai banyak keuntungan yang sama di perancangannetwork. Jika dipergunakan dengan baik, ia membuat network lebih mudah dimengerti. I a membantu kita mendefinisikan area mana yang harus melakukan fungsi tertentu. Anda juga dapat menggunakan tool seperti access list pada level tertentu di sebuah network yang hierarkis, dan tidak menggunakannya di level lain. Network yang besar dapat menjadi rumit, dengan protokol yang banyak, konfigurasi yang detail, dan teknologi yang beragam. Hierarki membantu kita meringkas kumpulan detail yang kompleks menjadi sebuah model yang mudah dimengerti. Kemudian, jika diperlukan konfigurasi yang spesifiik, model tersebut akan mendiktekan cara yang barik untuk menerapkannya.
Model hierarkis Cisco dapat membantu Anda merancang,mengimplementasikan, dan mempertahankan sebuah internetwork hierarkis yang bisa diperluas (scalable), dapat diandalkan (reliable) dan biaya efektif. Cisco mendefinisikan tiga layer hierarki, seperti diperlihatkan Gambar 1 .21 , masing-masing dengan fungsi tertentu.Berikut ini ketiga layer dan fungsinya:
  • Layer inti: Backbone 
  • Layer distribusi: Routing 
  • Layer akses: Switching

Gambar 1.21 Model Hierarkis
Setiap layer memiliki tanggung jawab yang khusus. Namun perlu diingatbahwa ketiga layer ini bersifat logikal dan tidak perlu berbentuk alat fisikal.Sebagai contoh, model OSI adalah hierarki logikal yang lain. Ketujuh layermenggambarkan fungsi dan tidak harus merupakan sebuah protokol, bukan? Kadang-kadang sebuah protokol bekerja pada lebih dari satu layer. Dengan cara yang sama, ketika kita membangun implementasi fisikal dari jaringanjaringan hierarkis, kita mungkin memiliki banyak peralatan di sebuah layer, atau kita mungkin memiliki sebuah alat yang bekerja di dua layer. Defisnisi layer bersifat logikal, bukan fisikal.Sekarang mari kita melihat lebih dekat pada masing-masing layer.

Layer Inti
Layer inti merupakan inti dari sebuah network. Pada bagian teratas darihierarki, layer inti bertanggung jawab untuk memindahklan lalu lintas datayang besar secara tepat dan dapat diandalkan. Tujuan satu satunya layer inti adalah melakukan perpindahan lalu lintas secepat mungkin. Lalu lintas yang diangkut melalui layer inti adalah lalu lintas dari pengguna. Namun, perlu diingat bahwa data pengguna diproses di layer distribusi, yang akanmeneruskan permintaan itu ke layer inti jika diperlukan.

Jika ada kegagalan di inti, setiap pengguna dapat terganggu. Oleh karenaitu, fault tolerance pada layer ini merupakan sebuah hal penting. Layer inticenderung dilalui oleh volume lalu lintas yang besar sehingga kecepatan(speed) dan waktu tunda (latency) merupakan perhatian utama di sini.Setelah mengetahui fungsi dari layer inti, kita sekarang dapatmemeprtimbangkan beberapa spesifikasi perancangan. Mari kita mulaidengan hal-hal yang tidak ingin kita lakukan.
  • Jangan melakukan apapun yang dapat memperlambat lalu lintas. I ni termasuk access list, routing di antara Virtual LAN (VLAN), dan packet filtering.
  • Jangan memberi dukungan pada workgroup.
  • Hindari melakukan ekspansi atau memperbesar inti (misalnya menambah router) pada saat internetwork berkembang. Jika untuk kerja menjadi sebuah masalah di layer inti, lebih baik memilih upgrade daripada ekstansi

Sekarang, hal-hal yang ingin kita lakukan pada saat perancangan layerinti:
  • Rancang inti dengan keandalan (realibility yang tinggi. Pertimbangkan teknologi data link yang menyediakan baik kecepatan maupun redundancy, seperti FDDI , Fast Ethernet (dengan link redundant) atau bahkan ATM.
  • Rancang dengan perhatian utama di kecepatan. Layer inti harus memiliki sesedikit mungkin waktu tunda.
  • Pilih routing protocol dengan waktu konvergensi yang lebih rendah. Koneksi datalink yang cepat dan redundant tidak akan berguna jika routing table bermasalah.

Layer Distribusi
Layar distribusi kadang disebut layer workgroup, merupakan titikkomunikasi antara layer akses dan layer inti. Fungsi utama dari layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering, dan akses WAN, dan untuk menentukan bagaimana paket dapat melakukan akses ke layer inti, jika diperlukan. Layer distribusi harus menentukan cara terbaik untuk menangani permintaan layanan jaringan sebagai contoh, bagaimana permintaan untuk sebuah file diteruskan ke sebuah server. Setelah layer distribusi menentukan lintasan terbaik, ia akan meneruskan permintaan tersebut ke layer inti jika diperlukan. Layer inti kemudian akan dengan cepat mengangkut permintaan itu kelayanan yang benar.

Layer distribusi adalah tempat untuk mengimplementasikan policy(peraturan) pada jaringan. Di sini Anda dapat menerapkan fleksibilitas yang cukup banyak dalam mendefinisikan operasi jaringan. Ada bebebrapa aksi yang harus dilakukan di layer distribusi. Diantranya yaitu:
  • Routing 
  • Implementasi dari tools seperti access list, packet filtering, dan queuing. I mplementasi dari policy keamanan dan network, termasuk NAT dan Firewall.
  • Redistribusi antara protokol-protokol routing, termasuk static routing. 
  • Routing antara VLAN dan fungsi pendukung workgroup lain. 
  • Definisi dari domain broadcast dan multicast.

Hal-hal yang perlu dihindari pada layer distribusi adalah menangani fungsifungsiyang secara eksklusif dimiliki oleh salah satu layer lain.

Layer Akses
Layer akses mengendalikan akses pengguna dan workgroup ke sumberdaya internetwork. Layer akses kadang disebut sebagai layer desktop.Sumber daya jaringan yang diperlukan user akan tersedia secara lokal. Layer distribusi menangani semua lalu lintas untuk layanan remote (remote services). Berikut ini beberapa yang dapat dimasukkan pada layer akes:
  • Access control dan policy yang diteruskan dari layer distribusi 
  • Pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi) 
  • Konektivitas workgroup ke dalam layer distribusi.


Teknologi seperti DDR dan switch Ethernet sering ditemukan di layerakses. Routing statis (dibandingkan dengan routing protocol yang dinamis) juga ada di layer ini.Seperti yang telah diketahui sebelumnya, tiga level yang terpisah bukan berarti tiga router terpisah. Bisa lebih sedikit, bisa lebih banyak. Perlu diingat lagi, bahwa ini hanya sebuah pendekatan atau pemodelan.
PENGKABELAN KONSOL

Fungsi kabel straight,cross,konsole,DCE dan DTE
1. Kabel Straight
Kabel dengan kombinasi ini digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda jenis, seperti antara komputer ke switch, komputer ke hub/bridge, router ke switch, router ke bridge dsb. kombinasi warnanya dapat kita lihat pada gambar berikut :


2. Kabel Crossover
Kabel dengan kombinasi ini adalah diperuntukkan untuk koneksi peer to peer antara perangkat yang sejenis. Contohnya dari komputer ke komputer, dari komputer ke router, dari switch ke switch dsb.
Kombinasi warnanya dapat kita lihat pada gambar berikut ini…..

Adapun kombinasi warna diatas adalah berdasarkan apa yang awam digunakanan oleh teknisi dan engineer jaringan yang ada di dunia ini. Hal diatas memudahkan teknisi atau engineer lain dalam memperbaiki jaringan yang telah ada sebelumnya.
Untuk contoh pemakaiannya :
Jika ada 5 perangkat komputer yang akan dihubungkan ke satu switch/hub maka kabel yang digunakan untuk menghungunkan komputer ke perangkat switch/hub adalah kabel stright Through…
Tapi jika anda hanya ingin menghubungkan satu pc ke pc yang lain (pc ke notebook, atau notebook ke notebook) makan anda seharusnya menggunakan kabel crossover

2.Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
oranye muda
oranye tua
hijau muda
biru muda
biru tua
hijau tua
coklat muda
coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
hijau muda
hijau tua
orange muda
biru muda
biru tua
orange tua
coklat muda
coklat tua

PENGERTIAN DTE
Data Terminal Equipment (DTE) adalah instrumen terakhir yang mengubah informasi  menjadi sinyal atau sinyal yang diterima reconverts.  Ini juga dapat disebut sirkuit ekor .
Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating equipment (DCE).
DTE adalah unit fungsional dari sebuah stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data untuk melakukan komunikasi data . Fungsi kontrol harus dilakukan sesuai dengan protokol link .
DTE merupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi.
Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.
Aturan umum adalah bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (clocking internal) dan perangkat DTE mensinkronisasikan pada jam yang diberikan (clocking eksternal).
Istilah ini juga umum digunakan dalam dunia telekomunikasi untuk menentukan perangkat jaringan, seperti terminal, komputer pribadi tetapi juga router dan jembatan, yang tidak mampu atau tidak dikonfigurasi untuk menghasilkan sinyal clock.  Oleh karena itu koneksi PC ke PC Ethernet juga dapat disebut DTE ke komunikasi.  Komunikasi ini dilakukan melalui kabel crossover Ethernet sebagai lawan dari PC ke DCE (hub, switch, atau jembatan) komunikasi yang dilakukan melalui kabel straight Ethernet.

PENGERTIAN DCE
Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment dan Data Circuit Transmisi .  Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data.
DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.
Meskipun istilah yang paling sering digunakan adalah RS-232 , nammun DTE dan DCE merupakan standar dari Peralatan Komunikasi Data yang kedua peralatan tersebut saling berkomunikasi.  Nama peralatan yang menggunakan peralatan standar ini adalah sbb:
•     Federal Standard 1037C , MIL-STD-188
•     RS-232
•     Beberapa ITU-T standar dalam seri V (terutama V.24 dan V.35)
•     Beberapa ITU-T standar dalam seri X (terutama X.21 dan X.25)
Ketika dua perangkat, DTE dan DCE harus dihubungkan bersama tanpa modem atau media penerjemah, maka harus digunakan kabel  crossover, seperti modem null untuk RS-232 atau Ethernet .


PENGKABELAN KONSOL - Mr.Hi-Kun

JARINGAN ETHERNET

Jarigan Ethernet adalah jaringan standard LAN yang sangat popular dalam jaringan komputer.
Jaringan Ethernet menjadi jaringan LAN standard yang sangat popular saat ini. Dibanding dengan kompetitornya di masa 20 tahun yang lalu yaitu jaringan Token Ring, jaringan Ethernet telah memenangkan pertarungan ini dikarenakan sifat / karakteristic superiornya; kemudahan dan biaya murah tapi handal. Sehingga jaringan Ethernet lebih banyak dipakai pada jaringan local LAN maupun jaringan LAN yang terhubung dan membentuk jaringan WAN. Dari spesifikasi komersil aslinya dengan kemampuan transfer data hanya sampai 10 Mbps, sampai jaringan Ethernet dengan kemampuan 10 Gigabit per-second sekarang ini, jaringan Ethernet telah berevolusi dan menjadi protocol Ethernet paling popular sejauh ini.
Jaringan Ethernet mendefinisikan kedua layer 1 (Physical layer) dan layer2 (Data Link Layer) dari model referensi OSI. Layer Phyisical dan Data link layer bekerja bersama-sama untuk memberikan fungsi pengiriman data melewati berbagai jenis jaringan fisik. Beberapa detail fungsi fisik harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum suatu komunikasi terjadi, seperti kabel jaringan, jenis-2 konektor yang dipakai pada ujung-2 kabel, dan begitu juga level voltage dan arus yang dipakai untuk encode binary 0 dan 1.

Data Link layer mendifinisikan protocol-2 atau aturan-2 untuk menentukan kapan suatu komputer boleh menggunakan jaringan fisik saat komputer tidak seharusnya menggunakan jaringan, dan bagaimana untuk mengetahui error yang terjadi selama transmisi data.
Istilah Ethernet merujuk kepada keluarga protocol dan standards yang secara ber-sama-2 mendifinisikan layer physical dan Data link dari jenis LAN yang paling popular. Ada Banyak varian Ethernet yang meliputi:
1. 10 Base-T
2. Fast Ethernet
3. Gigabit Ethernet

Jaringan Ethernet 10Base-T
Jaringan Ethernet 10-baseT mengijinkan kita memakai kabel telpon yang sudah ada, atau kabel yang lebih murah jika dibutuhkan kabel baru. Jaringan Ethernet 10-BaseT menggunakan piranti apa yang disebut HUB. Jaringan fisik Ethernet 10-BaseT menggunakanEthernet Card atau NIC (Network Interface Card) pada komputer, perkabelan dan sebuah HUB (yang merupakan salah satu piranti jaringan yang paling kuno).
HUB yang dipakai pada jaringan Ethernet 10-BaseT pada dasarnya adalah Repeater multiport. Hal ini berarti bahwa HUB adalah semata-2 piranti penguat sinyal elektrik yang masuk kepada salah satu port dan disebarkan ke seluruh port dari HUB tersebut, sehingga tabrakan (collision) sangat mungkin saja terjadi.

Perkabelan jaringan Ethernet 10Base-T
Jaringan Ethernet 10-BaseT menggunakan kabel UTP Category 5 dengan konektor RJ-45.
Kabel yang dipakai untuk menghubungkan komputer kepada HUB menggunakan kabel Straight-through
Kabel yang menghubungkan antar HUB menggunakan kabel cross.
Diagram Cabling - Jaringan Ethernet

Diagram Cabling – Jaringan Ethernet
Pada beberapa jenis HUB atau Switch sekarang ini telah menggunakan Autosensing – yang mengenali jenis kabel anda, jadi tidak harus menggunakan kabel cross – cukup menggunakan kabel straight through untuk semua sambungan.

Collision menjadi masalah kinerja HUB
Jaringan Ethernet 10-Base2; 10Base5; dan 10BaseT tidak akan bisa berjalan tanpa adanya CSMA/CD. Akan tetapi dengan algoritma CSMA/CD, Ethernet menjadi lebih tidak effisien pada beban yang lebih tinggi, Ethernet akan menjadi lambat saat beban jaringan mulai melebihi pemakaian 30%.
Bagaimana CSMA/CD logic membantu menjaga terjadinya collision (tabrakan) begitu juga bagaimana dia bereaksi jika suatu tabrakan terjadi. Layaknya jalan raya dua arah, begitu juga yang terjadi pada jaringan HUB yang rentan terjadi tabrakan. Algoritma CSMA/CD bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Suatu piranti jaringan dengan frame data yang akan dikirim, terlebih dahulu mendengarkan jaringan apakah sedang sepi atau tidak.
2. Jika jaringan Ethernet tidak lagi sibuk, pengirim mulai mengirimkan frame data kepada jaringan.
3. Si pengirim mencermati untuk meyakinkan apakah terjadi tabrakan atau tidak.
4. Segera saat si pengirim mengetahui terjadi suatu tabrakan, mereka masing-2 mengirim sinyal Jamming (sinyal kemacetan jalur) untuk memastikan bahwa semua stasiun mengetahui bahwa telah terjadi tabrakan.
5. Segera setelah sinyal jamming dikirim, setiap pengirim menghitung (timer) secara random dan menunggu selama itu pula sebelum mereka mulai mengirim frame kepada jaringan.
6. Jika timer sudah habis, maka proses dimulai lagi dari awal steppertama, begitu seterusnya sampai berhasil mengirim suatu data frame kepada alamat tertuju.

LAN Swith – mengurangi collisions
Istilah Collision domain mendifinisikan satu set piranti dalam suatu boundary yang memungkinkan data frame terjadi collisions. Semua piranti pada suatu jaringan 10Base2, 10Base5, dan 10Base-T yang menggunkaan HUB beresiko collisions antara frame yang mereka kirimkan, makanya semua piranti jaringan yang ada pada salah jenis jaringan Ethernet ini berada dalam satu collision domain.
Untuk itu muncullah LAN Switch yang bisa mengatasi masalah collisions domain ini dan juga masalah algoritma CSMA/CD dengan jalan menghilangan kemungkinan terjadinya collision. Tidak seperti HUB, Switch tidak menciptakan shared bus, Swicth memperlakukan setiap port sebagai sebuah bus yang terpisah. Switches menggunakan memory buffer untuk memegang data frame yang datang, sehingga jika ada dua piranti yang tergubung pada Switch secara bersamaan mengirimkan data, switch akan mengirim satu frame dan memegang frame kedua kedalam memory buffer, kemudian menunggu untuk mengirim frame kedua sampai frame pertama tadi selesai dikirim sehingga tidak akan pernah terjadi collisions.

Full-Duplex – menghilangkan collisions
Spesifikasi aslinya dari Ethernet adalah menggunakan shared bus, dimana pada saat yang sama hanya ada satu frame saja yang bisa dikirim atau lajim disebut sebagai Half-Duplex. LAN Switch dengan hanya satu piranti untuk setiap port yang terhubung pada switch memungkinkan operasi Full-Duplex. Full-Duplex berarti bahwa Ethernet card dapat mengirim dan menerima frame secara bersamaan

JARINGAN ETHERNET - Mr.Hi-Kun

- Copyright © Mr.Hi-kun - KATO MEGUMI - Powered by Blogger - Designed by Wahid Nur Fathoni -