Recent post
PERANCANGAN
JARINGAN MODEL HIRARKI
Hirarki jaringan, dan 3 Tingkat layer (Core Layer, Distribution
Layer, dan Access Layer)
Ketika akan membangun suatu jaringan LAN di butuhkan
permodelan untuk menentukan bentuk jaringan, di sini kita membahas bagaimana
membangun jaringan dengan model jaringan hirarki.
(-) Mengapa menggunakan jaringan hirarki?
Model jaringan hirarki ini di pilih untuk mendisain suatu
jaringan LAN karena mudah untuk di gunakan, mengolah dan memperluas suatu
jaringan LAN sehingga dapat mempermudah pembentukan jaringan tersebut.
(-) Hirarki sendiri memiliki keuntungan dan memiliki
pirinsip desain
Keuntungan Jaringan Hierarki :
Keuntungan Jaringan Hierarki :
1. Scalability
: jaringan hierarki dapat diperluas/dikembangkan secara lebih mudah
2. Redundancy
: menjamin ketersediaan jalur pada level core dan distribution
3. Performance
: performa switch pada layer core dan distribution leih handal (link
aggregation)
4. Security :
port keamanan pada level access dan aturan pada level distribution membuat
jaringan lebih aman
5. Manageability
: konsistensi antar switch pada tiap level membuat manajemen menjadi lebih
mudah
6. Maintainability
: modularitas desain hirarki mengijinkan jaringan dibagi-bagi tanpa menambah
kerumitan
Prinsip Desain Jaringan Hierarki
- Network
Diameter : jumlah switch dalam suatu jalur pengiriman antara dua titik
device
- Bandwidth
Aggregation : bagaimana mengimplementasikan kombinasi beberapa jalur
diantara dua switch ke dalam satu logical link
- Redundant
Links : digunakan untuk menjamin ketersediaan jaringan melalui beberapa
jalur yang mungkin
(-) Bagaimana bentuk model jaringan hirarki?
Pada model ini membagi menjadi 3 lapisan atau layer menjadi
diskrit sesuai dengan fungsinya masing-masing. sekarang saya akan
membahas tentang tingkatan Layer pada hirarki komputer terdapat 3
tingkatan layer.
1. Core layer (Lapisan Inti)
2. Distribution
layer (Lapisan Distribusi)
3. Access
layer (Lapisan Akses)
gambar 1.1 Model Herarki dengan Swicth
gambar 1.2 Model Herarki dengan Swicth dan Router
1. Core Layer
Core layer pada layer ini bertanggung jawab untuk mengirim
trafic secara tepat dan andal,tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat
mungkin. Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat
diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan
kata lain, core layer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan
pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat
menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti
access-list checking, data encryption, address transation. Core layer dikenal
sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
Tugas core layer :
1. melakukan
design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2. melakukan
desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah :
1. mengatur
traffic [ traffic switching ] ,
2. mengatur
kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
1. Mesin
core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2. Router
3. Multiplexer
4. PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone
utama ke ISP dan jalur internet
CORE Layer Features
- Layer
3 Support
- Very
high forwarding rate
- Gigabit
Ethernet/10Gigabit Ethernet
- Redundant
components
- Link
Aggregation
- QoS
2. DISTRIBUTION LAYER
Distribution layer bekerja untuk mengontrol arus lalu lintas
jaringan dengan pengawasan dan perencanaan broadcast domain yang dilakukan oleh
fungsi routing antara virtual LANs (VLANs) ditetapkan pada access later.
VLANs memungkinkan untuk mengelompokkan lalulinta pada switch ke
subnetwork yang terpisah,fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses,
WAN, dan menentukan akses core layer jika diperlukan. Distribution layer
terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core
jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan
batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan
inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan,
seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address
aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
1. Routing
(dalam satu autonomous system)
2. Filtering
(dalam satu autonomous system)
3. Service
handling
4. Mengendalikan
konektivitas /policy
5. QOS
Tugas dari distribution layer yaitu
Routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Perangkat distribution layer :
1. Cisco
Catalyst 6509
2. Nexus 7000
3. ASA 5500
4. Switch
layer 3
5. Firewall
6. Router LAN
7. Bridge
8. Brouter
9. VPN Access
Router
10.
Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
DISTRIBUTION Layer Features
- Layer
3 Support
- High
forwarding rate
- Gigabit
Ethernet/10Gigabit Ethernet
- Redundant
components
- Security
policies/Access Control Lists
- Link
Aggregation
- QoS
3. ACCESS LAYER
Layer Acces adalah untuk menyediakan sarana untuk
menghubungkan perangkat ke jaringan dan mengontrol perangkat yang diizinkan
untuk berkomunikasi pada jaringan. dan perangkat yang digunakan seperti PC
printer dan IP telephone. Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan
melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui
access layer. Access layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju sebuah
jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk
mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi
akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti
frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga mengendalikan akses
pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini
melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro
segmentation [NAT/subneting].
Device yang digunakan adalah
1. Cisco 1900
series integrated services router
2. Cisco 2900
series integrated services router
3. Cisco 3900
series integrated services router
4. Cisco 800
series routers
ACCESS Layer Features
- Port
keamanan
- VLANs
- Fast
Ethernet/Gigabit Ethernet
- Power
over Ethernet (PoE)
- Link
aggregation
- Quality
of Service (QoS)
ENKAPSULASI DAN DESKAPSULASI DATA
Enkapsulasi
Data
Ketika sebuah host mengirimkan data
melalui sebuah jaringan ke alat lain,data akan melalui proses encapsulation:
data akan dibungkus denganinformasi protokol pada tiap layer dari model OSI .
Setiap layer berkomunikasi hanya dengan pasangannya (layer yang sama) di
alat penerima.
Untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, setiap layer menggunakanapa yang disebut Protocol Data Unit (PDU). PDU menyimpan informasipengontrol yang ditambahkan ke data pada setiap layer dari model OSI .Mereka biasanya menempel ke header di depan field data, tetapi bisa juga di belakang.
Setiap PDU menempel ke data dengan proses encapsulation pada setiaplayer di model OSI , dan masing-masing mempunyai nama yang khususbergantung pada informasi yang disediakan di headernya. I nformasi PDUini hanya bisa di baca oleh layer yang sama di alat penerima. Setelah dibaca, informasi PDU ini akan dilepas, dan data akan diserahkan ke layer yang lebih tinggi. Gambar 1 .20 memperlihatkan PDU-PDU dan bagaimana mereke menempelkan informasi pengontrol di tiap layer. Gambar ini menunjukan bagaimana data upper layer dikonversi untuk transmisi di jaringan. Arus data kemudian diserahkan ke layer Transport, yang akan membuat sebuah rangkaian virtual ke alat penerima dengan mengirimkan paket sinkronisasi. Arus data kemudian dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan sebuah header layer Transport (sebuah PDU) akan diciptakan dan ditempelkan ke field data; sekarang potongan data itu disebut segmen. Setiap segmen diurutkan sehingga arus data dapat disusun kembali di alat penerima menjadi sama persis ketika data terkirim.
Untuk berkomunikasi dan bertukar informasi, setiap layer menggunakanapa yang disebut Protocol Data Unit (PDU). PDU menyimpan informasipengontrol yang ditambahkan ke data pada setiap layer dari model OSI .Mereka biasanya menempel ke header di depan field data, tetapi bisa juga di belakang.
Setiap PDU menempel ke data dengan proses encapsulation pada setiaplayer di model OSI , dan masing-masing mempunyai nama yang khususbergantung pada informasi yang disediakan di headernya. I nformasi PDUini hanya bisa di baca oleh layer yang sama di alat penerima. Setelah dibaca, informasi PDU ini akan dilepas, dan data akan diserahkan ke layer yang lebih tinggi. Gambar 1 .20 memperlihatkan PDU-PDU dan bagaimana mereke menempelkan informasi pengontrol di tiap layer. Gambar ini menunjukan bagaimana data upper layer dikonversi untuk transmisi di jaringan. Arus data kemudian diserahkan ke layer Transport, yang akan membuat sebuah rangkaian virtual ke alat penerima dengan mengirimkan paket sinkronisasi. Arus data kemudian dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan sebuah header layer Transport (sebuah PDU) akan diciptakan dan ditempelkan ke field data; sekarang potongan data itu disebut segmen. Setiap segmen diurutkan sehingga arus data dapat disusun kembali di alat penerima menjadi sama persis ketika data terkirim.
Setiap segmen kemudian akan diserahkan ke layer Network
untukpengalamatan dan routing jaringan melalui internetwork. Pengalaman
logikal (sebagai contoh, I P) digunakan agar tiap segmen sampai di network
dengan benar. Protokol layer Network menambahkan sebuah header pengontrol
pada segmen yang diterima dari layer Transport, dan apa yang kita
miliki sekarang adalah sebuah Paket atau Datagram. I ngat bahwa layer
Transport dan Network bekerja bersama-sama untuk menyusun kembali arus
data pada host penerima, tetapi bukan bagian dari pekerjaan mereka untuk
menempatkan PDU pada segmen jaringan lokal yang merupakan cara satu-satunya
untuik meneruskan informasi ke router atau host.
Adalah layer Data Link yang bertanggung jawab untuk membawa paketdari layer Network dan menempatkan mereka di media jaringan )kabel atau nirkabel). Layer Data Link membungkus setiap paket dalam sebuah frame, dan header dari frame membawa alamat perangakt keras dari host asal dan tujuan, sebuah frame baru digunakan untuk meneruskan paket itu ke hist tujuan.
Untuk menempatkan frame tersebut di jaringan, ia harus diubah dulumenjadi sebuah sinyal digital. Karena frame pada dasarnya adalahpengelompokan logikal dari bit 1 dan 0, maka layer Physical bertanggungjawab untuk melakukan enconding digit-digit tersebut menjadi sinyal digital, yang kemudian dibaca oleh alat-alat lain di network lokal.alat penerima akan melakukan sinkronisasi pada sinyal digital dan melakkan pengambilan (decoding) bit 0 dan 1 dari sinyal digital/ pada tahap ini ala tterserbut akan membuat frame, menjalankan Cyclic Redundancy Check (CRC), dan kemudian mengecek hasil CRC dengan jawaban yang ada di field FCS dari frame. Jika keduanya cocok, segmen data dari frame tersebut akan ditarik dari paket, dan bagian lainnya akan dibuang. Segmen itu diproses di layer Transport, yang kemudian membangun kembali potongan data dan melakukan acknowledgment ke host pengirim bahwa ia telah menerima bagian data terserbut. Potongan data kemudian akan diserahkan ke aplikasi layer atas.
Pada alat pengirim, metode pembungkusan (encapsulation) data bekerjadengan cara berikut:
Adalah layer Data Link yang bertanggung jawab untuk membawa paketdari layer Network dan menempatkan mereka di media jaringan )kabel atau nirkabel). Layer Data Link membungkus setiap paket dalam sebuah frame, dan header dari frame membawa alamat perangakt keras dari host asal dan tujuan, sebuah frame baru digunakan untuk meneruskan paket itu ke hist tujuan.
Untuk menempatkan frame tersebut di jaringan, ia harus diubah dulumenjadi sebuah sinyal digital. Karena frame pada dasarnya adalahpengelompokan logikal dari bit 1 dan 0, maka layer Physical bertanggungjawab untuk melakukan enconding digit-digit tersebut menjadi sinyal digital, yang kemudian dibaca oleh alat-alat lain di network lokal.alat penerima akan melakukan sinkronisasi pada sinyal digital dan melakkan pengambilan (decoding) bit 0 dan 1 dari sinyal digital/ pada tahap ini ala tterserbut akan membuat frame, menjalankan Cyclic Redundancy Check (CRC), dan kemudian mengecek hasil CRC dengan jawaban yang ada di field FCS dari frame. Jika keduanya cocok, segmen data dari frame tersebut akan ditarik dari paket, dan bagian lainnya akan dibuang. Segmen itu diproses di layer Transport, yang kemudian membangun kembali potongan data dan melakukan acknowledgment ke host pengirim bahwa ia telah menerima bagian data terserbut. Potongan data kemudian akan diserahkan ke aplikasi layer atas.
Pada alat pengirim, metode pembungkusan (encapsulation) data bekerjadengan cara berikut:
- Informasi
pengguna dikonversikan menjadi data untuk ditransmisikan pada
jaringan.
- Data
dikonversi menjadi segmen dan sebuah koneksi yang dapat diandalkan
dibuat antara host pengiriom dan penerima.
- Segmen
diubah menjadi paket atau datagram, dan sebuah alamat logikal akan
ditempatkan di header agar setiap paket dapat di-route melalui sebuah
internetwork.
- Paket-paket
atau datagram-datagram dikonversi menjadi frame-frame untk transimisi
di jaringan lokal. Alamat perangkat keras (Ethernet) digunakan untuk
secara unik mengidentifikasikan host-host di segmen jaringan lokal.
- frame-frame
diubah menjadi bit-bit, dan sebuah skema enconding digital dan
clocking akan digunakan.
Model Hierarkis Tiga LayerKebanyakan dari kita
menghadapihierarki dalma hidup sehari-hari. Setiap orang dengan saudara
yang lebih tua apsti tahu bagaimana rasanya berada di bawah hierarki
tersebut.adalah hierarki yang membantu kita mengerti asal mula dan tempat
dari segala sesuatu, bagaimana segala sesuatu ditempatkan dengan yang
lain, dan fungsi apa bekerja di mana. Hierarki memberikan keteraturan dan
pemahaman untuk model yang kompleks. Jika Anda menginginkan kenaikan gaji,
hierarki mendikte Anda untuk memintanya ke atasan Anda, bukan ke bawahan
Anda. Bos andalah orang yang tugasnya mengabulkan atau menolak permintaan
Anda. Jadi pada dasarnya, memahami hierarki membantu kita mengerti ke mana
kita harus pergi untuk mendapatkan sesuatu.
Hierarki mempunyai banyak keuntungan yang sama di perancangannetwork. Jika dipergunakan dengan baik, ia membuat network lebih mudah dimengerti. I a membantu kita mendefinisikan area mana yang harus melakukan fungsi tertentu. Anda juga dapat menggunakan tool seperti access list pada level tertentu di sebuah network yang hierarkis, dan tidak menggunakannya di level lain. Network yang besar dapat menjadi rumit, dengan protokol yang banyak, konfigurasi yang detail, dan teknologi yang beragam. Hierarki membantu kita meringkas kumpulan detail yang kompleks menjadi sebuah model yang mudah dimengerti. Kemudian, jika diperlukan konfigurasi yang spesifiik, model tersebut akan mendiktekan cara yang barik untuk menerapkannya.
Hierarki mempunyai banyak keuntungan yang sama di perancangannetwork. Jika dipergunakan dengan baik, ia membuat network lebih mudah dimengerti. I a membantu kita mendefinisikan area mana yang harus melakukan fungsi tertentu. Anda juga dapat menggunakan tool seperti access list pada level tertentu di sebuah network yang hierarkis, dan tidak menggunakannya di level lain. Network yang besar dapat menjadi rumit, dengan protokol yang banyak, konfigurasi yang detail, dan teknologi yang beragam. Hierarki membantu kita meringkas kumpulan detail yang kompleks menjadi sebuah model yang mudah dimengerti. Kemudian, jika diperlukan konfigurasi yang spesifiik, model tersebut akan mendiktekan cara yang barik untuk menerapkannya.
Model hierarkis Cisco dapat membantu Anda
merancang,mengimplementasikan, dan mempertahankan sebuah internetwork
hierarkis yang bisa diperluas (scalable), dapat diandalkan (reliable) dan
biaya efektif. Cisco mendefinisikan tiga layer hierarki, seperti
diperlihatkan Gambar 1 .21 , masing-masing dengan fungsi tertentu.Berikut
ini ketiga layer dan fungsinya:
Gambar 1.21 Model Hierarkis
|
Setiap layer memiliki tanggung jawab yang khusus. Namun perlu
diingatbahwa ketiga layer ini bersifat logikal dan tidak perlu berbentuk alat
fisikal.Sebagai contoh, model OSI adalah hierarki logikal yang lain. Ketujuh
layermenggambarkan fungsi dan tidak harus merupakan sebuah protokol,
bukan? Kadang-kadang sebuah protokol bekerja pada lebih dari satu layer.
Dengan cara yang sama, ketika kita membangun implementasi fisikal dari
jaringanjaringan hierarkis, kita mungkin memiliki banyak peralatan di sebuah
layer, atau kita mungkin memiliki sebuah alat yang bekerja di dua layer.
Defisnisi layer bersifat logikal, bukan fisikal.Sekarang mari kita melihat
lebih dekat pada masing-masing layer.
Layer Inti
Layer inti merupakan inti dari sebuah network. Pada bagian teratas darihierarki, layer inti bertanggung jawab untuk memindahklan lalu lintas datayang besar secara tepat dan dapat diandalkan. Tujuan satu satunya layer inti adalah melakukan perpindahan lalu lintas secepat mungkin. Lalu lintas yang diangkut melalui layer inti adalah lalu lintas dari pengguna. Namun, perlu diingat bahwa data pengguna diproses di layer distribusi, yang akanmeneruskan permintaan itu ke layer inti jika diperlukan.
Jika ada kegagalan di inti, setiap pengguna dapat terganggu. Oleh karenaitu, fault tolerance pada layer ini merupakan sebuah hal penting. Layer inticenderung dilalui oleh volume lalu lintas yang besar sehingga kecepatan(speed) dan waktu tunda (latency) merupakan perhatian utama di sini.Setelah mengetahui fungsi dari layer inti, kita sekarang dapatmemeprtimbangkan beberapa spesifikasi perancangan. Mari kita mulaidengan hal-hal yang tidak ingin kita lakukan.
Layer Inti
Layer inti merupakan inti dari sebuah network. Pada bagian teratas darihierarki, layer inti bertanggung jawab untuk memindahklan lalu lintas datayang besar secara tepat dan dapat diandalkan. Tujuan satu satunya layer inti adalah melakukan perpindahan lalu lintas secepat mungkin. Lalu lintas yang diangkut melalui layer inti adalah lalu lintas dari pengguna. Namun, perlu diingat bahwa data pengguna diproses di layer distribusi, yang akanmeneruskan permintaan itu ke layer inti jika diperlukan.
Jika ada kegagalan di inti, setiap pengguna dapat terganggu. Oleh karenaitu, fault tolerance pada layer ini merupakan sebuah hal penting. Layer inticenderung dilalui oleh volume lalu lintas yang besar sehingga kecepatan(speed) dan waktu tunda (latency) merupakan perhatian utama di sini.Setelah mengetahui fungsi dari layer inti, kita sekarang dapatmemeprtimbangkan beberapa spesifikasi perancangan. Mari kita mulaidengan hal-hal yang tidak ingin kita lakukan.
- Jangan
melakukan apapun yang dapat memperlambat lalu lintas. I ni termasuk
access list, routing di antara Virtual LAN (VLAN), dan
packet filtering.
- Jangan
memberi dukungan pada workgroup.
- Hindari
melakukan ekspansi atau memperbesar inti (misalnya menambah router)
pada saat internetwork berkembang. Jika untuk kerja menjadi sebuah
masalah di layer inti, lebih baik memilih upgrade daripada ekstansi
Sekarang, hal-hal yang ingin kita lakukan pada saat
perancangan layerinti:
- Rancang
inti dengan keandalan (realibility yang tinggi.
Pertimbangkan teknologi data link yang menyediakan baik kecepatan
maupun redundancy, seperti FDDI , Fast Ethernet (dengan link
redundant) atau bahkan ATM.
- Rancang
dengan perhatian utama di kecepatan. Layer inti harus
memiliki sesedikit mungkin waktu tunda.
- Pilih
routing protocol dengan waktu konvergensi yang lebih rendah. Koneksi
datalink yang cepat dan redundant tidak akan berguna jika routing
table bermasalah.
Layer
Distribusi
Layar distribusi kadang disebut layer workgroup, merupakan titikkomunikasi antara layer akses dan layer inti. Fungsi utama dari layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering, dan akses WAN, dan untuk menentukan bagaimana paket dapat melakukan akses ke layer inti, jika diperlukan. Layer distribusi harus menentukan cara terbaik untuk menangani permintaan layanan jaringan sebagai contoh, bagaimana permintaan untuk sebuah file diteruskan ke sebuah server. Setelah layer distribusi menentukan lintasan terbaik, ia akan meneruskan permintaan tersebut ke layer inti jika diperlukan. Layer inti kemudian akan dengan cepat mengangkut permintaan itu kelayanan yang benar.
Layar distribusi kadang disebut layer workgroup, merupakan titikkomunikasi antara layer akses dan layer inti. Fungsi utama dari layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering, dan akses WAN, dan untuk menentukan bagaimana paket dapat melakukan akses ke layer inti, jika diperlukan. Layer distribusi harus menentukan cara terbaik untuk menangani permintaan layanan jaringan sebagai contoh, bagaimana permintaan untuk sebuah file diteruskan ke sebuah server. Setelah layer distribusi menentukan lintasan terbaik, ia akan meneruskan permintaan tersebut ke layer inti jika diperlukan. Layer inti kemudian akan dengan cepat mengangkut permintaan itu kelayanan yang benar.
Layer distribusi adalah tempat untuk mengimplementasikan
policy(peraturan) pada jaringan. Di sini Anda dapat menerapkan fleksibilitas
yang cukup banyak dalam mendefinisikan operasi jaringan. Ada bebebrapa
aksi yang harus dilakukan di layer distribusi. Diantranya yaitu:
- Routing
- Implementasi
dari tools seperti access list, packet filtering, dan queuing. I
mplementasi dari policy keamanan dan network, termasuk NAT
dan Firewall.
- Redistribusi
antara protokol-protokol routing, termasuk static routing.
- Routing
antara VLAN dan fungsi pendukung workgroup lain.
- Definisi
dari domain broadcast dan multicast.
Hal-hal yang perlu dihindari pada layer distribusi adalah
menangani fungsifungsiyang secara eksklusif dimiliki oleh salah satu layer
lain.
Layer Akses
Layer akses mengendalikan akses pengguna dan workgroup ke sumberdaya internetwork. Layer akses kadang disebut sebagai layer desktop.Sumber daya jaringan yang diperlukan user akan tersedia secara lokal. Layer distribusi menangani semua lalu lintas untuk layanan remote (remote services). Berikut ini beberapa yang dapat dimasukkan pada layer akes:
Layer Akses
Layer akses mengendalikan akses pengguna dan workgroup ke sumberdaya internetwork. Layer akses kadang disebut sebagai layer desktop.Sumber daya jaringan yang diperlukan user akan tersedia secara lokal. Layer distribusi menangani semua lalu lintas untuk layanan remote (remote services). Berikut ini beberapa yang dapat dimasukkan pada layer akes:
- Access
control dan policy yang diteruskan dari layer distribusi
- Pembuatan
collision domain yang terpisah (segmentasi)
- Konektivitas
workgroup ke dalam layer distribusi.
Teknologi seperti DDR dan switch Ethernet sering ditemukan di layerakses. Routing statis (dibandingkan dengan routing protocol yang dinamis) juga ada di layer ini.Seperti yang telah diketahui sebelumnya, tiga level yang terpisah bukan berarti tiga router terpisah. Bisa lebih sedikit, bisa lebih banyak. Perlu diingat lagi, bahwa ini hanya sebuah pendekatan atau pemodelan.
PENGKABELAN KONSOL
Fungsi
kabel straight,cross,konsole,DCE dan DTE
1. Kabel Straight
Kabel
dengan kombinasi ini digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda
jenis, seperti antara komputer ke switch, komputer ke hub/bridge, router ke
switch, router ke bridge dsb. kombinasi warnanya dapat kita lihat pada gambar
berikut :
2. Kabel Crossover
Kabel
dengan kombinasi ini adalah diperuntukkan untuk koneksi peer to peer antara
perangkat yang sejenis. Contohnya dari komputer ke komputer, dari komputer ke
router, dari switch ke switch dsb.
Adapun
kombinasi warna diatas adalah berdasarkan apa yang awam digunakanan oleh
teknisi dan engineer jaringan yang ada di dunia ini. Hal diatas memudahkan
teknisi atau engineer lain dalam memperbaiki jaringan yang telah ada
sebelumnya.
Untuk
contoh pemakaiannya :
Jika
ada 5 perangkat komputer yang akan dihubungkan ke satu switch/hub maka kabel
yang digunakan untuk menghungunkan komputer ke perangkat switch/hub adalah
kabel stright Through…
Tapi
jika anda hanya ingin menghubungkan satu pc ke pc yang lain (pc ke notebook,
atau notebook ke notebook) makan anda seharusnya menggunakan kabel crossover
2.Tipe Cross
Untuk
tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang
umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di
hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe
straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2,
3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1
disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2.
Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar
untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya
sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung
pertama:
oranye
muda
oranye
tua
hijau
muda
biru
muda
biru
tua
hijau
tua
coklat
muda
coklat
tua
Maka
di ujung yang lain harus dibuat begini:
hijau
muda
hijau
tua
orange
muda
biru
muda
biru
tua
orange
tua
coklat
muda
coklat
tua
PENGERTIAN DTE
Data
Terminal Equipment (DTE) adalah instrumen terakhir yang mengubah
informasi menjadi sinyal atau sinyal yang diterima reconverts. Ini
juga dapat disebut sirkuit ekor .
Sebuah
perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating equipment (DCE).
DTE
adalah unit fungsional dari sebuah stasiun data yang berfungsi sebagai sumber
data untuk melakukan komunikasi data . Fungsi kontrol harus dilakukan sesuai
dengan protokol link .
DTE
merupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan
beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan
pengguna untuk berkomunikasi.
Biasanya,
perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah
sebuah modem atau perangkat lain milik operator.
Aturan
umum adalah bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (clocking internal)
dan perangkat DTE mensinkronisasikan pada jam yang diberikan (clocking
eksternal).
Istilah
ini juga umum digunakan dalam dunia telekomunikasi untuk menentukan perangkat
jaringan, seperti terminal, komputer pribadi tetapi juga router dan jembatan,
yang tidak mampu atau tidak dikonfigurasi untuk menghasilkan sinyal
clock. Oleh karena itu koneksi PC ke PC Ethernet juga dapat disebut DTE
ke komunikasi. Komunikasi ini dilakukan melalui kabel crossover Ethernet
sebagai lawan dari PC ke DCE (hub, switch, atau jembatan) komunikasi yang
dilakukan melalui kabel straight Ethernet.
PENGERTIAN DCE
Data
Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal
Equipment dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan
komunikasi data dan operator peralatan data.
DCE
melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat
menjadi bagian dari peralatan DTE.
Meskipun
istilah yang paling sering digunakan adalah RS-232 , nammun DTE dan DCE
merupakan standar dari Peralatan Komunikasi Data yang kedua peralatan tersebut
saling berkomunikasi. Nama peralatan yang menggunakan peralatan standar
ini adalah sbb:
•
Federal Standard 1037C , MIL-STD-188
•
RS-232
•
Beberapa ITU-T standar dalam seri V (terutama V.24 dan V.35)
•
Beberapa ITU-T standar dalam seri X (terutama X.21 dan X.25)
Ketika
dua perangkat, DTE dan DCE harus dihubungkan bersama tanpa modem atau media
penerjemah, maka harus digunakan kabel crossover, seperti modem null
untuk RS-232 atau Ethernet .
JARINGAN ETHERNET
Jarigan Ethernet adalah jaringan
standard LAN yang sangat popular dalam jaringan komputer.
Jaringan Ethernet menjadi jaringan
LAN standard yang sangat popular saat ini. Dibanding dengan kompetitornya di
masa 20 tahun yang lalu yaitu jaringan Token Ring, jaringan Ethernet telah
memenangkan pertarungan ini dikarenakan sifat / karakteristic superiornya;
kemudahan dan biaya murah tapi handal. Sehingga jaringan Ethernet lebih banyak
dipakai pada jaringan local LAN maupun jaringan LAN yang terhubung dan
membentuk jaringan WAN. Dari spesifikasi komersil aslinya dengan kemampuan
transfer data hanya sampai 10 Mbps, sampai jaringan Ethernet dengan kemampuan
10 Gigabit per-second sekarang ini, jaringan Ethernet telah berevolusi dan
menjadi protocol Ethernet paling popular sejauh ini.
Jaringan Ethernet mendefinisikan
kedua layer 1 (Physical layer) dan layer2 (Data Link Layer) dari model
referensi OSI. Layer Phyisical dan Data link layer bekerja bersama-sama untuk
memberikan fungsi pengiriman data melewati berbagai jenis jaringan fisik.
Beberapa detail fungsi fisik harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum suatu
komunikasi terjadi, seperti kabel jaringan, jenis-2 konektor yang dipakai pada
ujung-2 kabel, dan begitu juga level voltage dan arus yang dipakai untuk encode
binary 0 dan 1.
Data Link layer mendifinisikan protocol-2 atau aturan-2 untuk
menentukan kapan suatu komputer boleh menggunakan jaringan fisik saat komputer
tidak seharusnya menggunakan jaringan, dan bagaimana untuk mengetahui error
yang terjadi selama transmisi data.
Istilah Ethernet merujuk kepada keluarga protocol dan
standards yang secara ber-sama-2 mendifinisikan layer physical dan Data link dari
jenis LAN yang paling popular. Ada Banyak varian Ethernet yang meliputi:
1. 10 Base-T
2. Fast Ethernet
3. Gigabit Ethernet
Jaringan
Ethernet 10Base-T
Jaringan Ethernet 10-baseT
mengijinkan kita memakai kabel telpon yang sudah ada, atau kabel yang lebih
murah jika dibutuhkan kabel baru. Jaringan Ethernet 10-BaseT menggunakan
piranti apa yang disebut HUB. Jaringan fisik Ethernet 10-BaseT
menggunakanEthernet Card atau NIC (Network Interface Card) pada komputer,
perkabelan dan sebuah HUB (yang merupakan salah satu piranti jaringan yang
paling kuno).
HUB yang dipakai pada jaringan
Ethernet 10-BaseT pada dasarnya adalah Repeater multiport. Hal ini berarti
bahwa HUB adalah semata-2 piranti penguat sinyal elektrik yang masuk kepada
salah satu port dan disebarkan ke seluruh port dari HUB tersebut, sehingga
tabrakan (collision) sangat mungkin saja terjadi.
Perkabelan
jaringan Ethernet 10Base-T
Jaringan Ethernet 10-BaseT
menggunakan kabel UTP Category 5 dengan konektor RJ-45.
Kabel yang dipakai untuk menghubungkan komputer kepada HUB
menggunakan kabel Straight-through
Kabel yang menghubungkan antar HUB menggunakan kabel cross.
Diagram Cabling - Jaringan Ethernet
Diagram
Cabling – Jaringan Ethernet
Pada beberapa jenis HUB atau Switch
sekarang ini telah menggunakan Autosensing – yang mengenali jenis kabel anda,
jadi tidak harus menggunakan kabel cross – cukup menggunakan kabel straight
through untuk semua sambungan.
Collision
menjadi masalah kinerja HUB
Jaringan Ethernet 10-Base2;
10Base5; dan 10BaseT tidak akan bisa berjalan tanpa adanya CSMA/CD. Akan tetapi
dengan algoritma CSMA/CD, Ethernet menjadi lebih tidak effisien pada beban yang
lebih tinggi, Ethernet akan menjadi lambat saat beban jaringan mulai melebihi
pemakaian 30%.
Bagaimana CSMA/CD logic membantu
menjaga terjadinya collision (tabrakan) begitu juga bagaimana dia bereaksi jika
suatu tabrakan terjadi. Layaknya jalan raya dua arah, begitu juga yang terjadi
pada jaringan HUB yang rentan terjadi tabrakan. Algoritma CSMA/CD bisa
dijelaskan sebagai berikut:
1. Suatu piranti jaringan dengan frame data yang akan
dikirim, terlebih dahulu mendengarkan jaringan apakah sedang sepi atau tidak.
2. Jika jaringan Ethernet tidak lagi sibuk, pengirim mulai mengirimkan
frame data kepada jaringan.
3. Si pengirim mencermati untuk meyakinkan apakah terjadi
tabrakan atau tidak.
4. Segera saat si pengirim mengetahui terjadi suatu tabrakan,
mereka masing-2 mengirim sinyal Jamming (sinyal kemacetan jalur) untuk memastikan
bahwa semua stasiun mengetahui bahwa telah terjadi tabrakan.
5. Segera setelah sinyal jamming dikirim, setiap pengirim
menghitung (timer) secara random dan menunggu selama itu pula sebelum mereka
mulai mengirim frame kepada jaringan.
6. Jika timer sudah habis, maka proses dimulai lagi dari awal
steppertama, begitu seterusnya sampai berhasil mengirim suatu data frame kepada
alamat tertuju.
LAN Swith –
mengurangi collisions
Istilah Collision domain
mendifinisikan satu set piranti dalam suatu boundary yang memungkinkan data
frame terjadi collisions. Semua piranti pada suatu jaringan 10Base2, 10Base5,
dan 10Base-T yang menggunkaan HUB beresiko collisions antara frame yang mereka
kirimkan, makanya semua piranti jaringan yang ada pada salah jenis jaringan Ethernet
ini berada dalam satu collision domain.
Untuk itu muncullah LAN Switch yang
bisa mengatasi masalah collisions domain ini dan juga masalah algoritma CSMA/CD
dengan jalan menghilangan kemungkinan terjadinya collision. Tidak seperti HUB,
Switch tidak menciptakan shared bus, Swicth memperlakukan setiap port sebagai
sebuah bus yang terpisah. Switches menggunakan memory buffer untuk memegang
data frame yang datang, sehingga jika ada dua piranti yang tergubung pada
Switch secara bersamaan mengirimkan data, switch akan mengirim satu frame dan
memegang frame kedua kedalam memory buffer, kemudian menunggu untuk mengirim
frame kedua sampai frame pertama tadi selesai dikirim sehingga tidak akan
pernah terjadi collisions.
Full-Duplex
– menghilangkan collisions
Spesifikasi aslinya dari Ethernet
adalah menggunakan shared bus, dimana pada saat yang sama hanya ada satu frame
saja yang bisa dikirim atau lajim disebut sebagai Half-Duplex. LAN Switch
dengan hanya satu piranti untuk setiap port yang terhubung pada switch memungkinkan
operasi Full-Duplex. Full-Duplex berarti bahwa Ethernet card dapat mengirim dan
menerima frame secara bersamaan
7 OSI LAYER (PENGERTIAN, FUNGSI, DAN CONTOH)
Model OSI Layer merupakan satu standard internasional yang digunakan dalam jaringan dewasa ini. Pada model OSI layer ini terdapat 7 lapisan layer, yaitu:
1. Layer Physical
Ini adalah layer yang paling sederhana; berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical.Fungsi Physical Layer adalah Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
Contoh device:
* Repeater
* Multiplexer
* Hubs(Passive and Active)
* TDR
* Oscilloscope
* Amplifier
![repeater](https://gabrielwambrauwtkj.files.wordpress.com/2014/03/repeater.jpg?w=300&h=188)
contoh gambar repeater.
2. Layer Data-link
Layer ini menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-levelFungsi :
- Mengkomuninasikan bit ke bytes dan byte ke frame
- Menerima perangkat media berupa MAC Addressing
- Deteksi error dan recovery error
- Menyediakan transmisi phisik dari data
- Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control
- Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC)
- Media Access Control (MAC), 24 bit vendor code dan 24
- bit serial numbernya
* Bridge
* Switch
* ISDN Router
* Intelligent Hub
* NIC
* Advanced Cable Tester
![Difference-Between-Hub-and-Switch-in-Networking](https://gabrielwambrauwtkj.files.wordpress.com/2013/10/difference-between-hub-and-switch-in-networking.png?w=300&h=168)
contoh gambar switch
3. Layer Network
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network- Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
- Mendeteksi Error
- Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
- Mengendalikan aliran
* Brouter
* Router
* Frame Relay Device
* ATM Switch
* Advanced Cable Tester
![router](https://gabrielwambrauwtkj.files.wordpress.com/2014/03/router.jpg?w=300&h=265)
contoh gambar router
4. Layer Transport
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.- Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembling) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama.
- Menyediakan layanan tranportasi data ujung ke ujung.
- Membuat sebuah koneksi logikal antara host pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork
- Bertanggung jawab menyediakan mekanismemultiplexing
- Multiplexing = teknik untuk mengirimkan danmenerima beberapa jenis data yang berbeda sekaligus pada saat yang bersamaan melaluisebuah media network saja.
* Gateway
* Advanced Cable Tester
* Brouter
![network cable tester](https://gabrielwambrauwtkj.files.wordpress.com/2014/03/network-cable-tester.jpg?w=300&h=300)
contoh gambar Advanced cable tester
5. Layer Session
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya.Fungsi:
- Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan session-session antar-layer diatasnya.
- Kontrol dialog antar peralatan / node.
- Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komunikasinya (simplex, half dulplex, full duplex)
- Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan
* NetBIOS
* Names Pipes
* Mail Slots
* RPC
6. Layer Presentation
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi
Contoh :
* format gambar: jpg, gif, png, dsb
7. Layer Application
Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.SEMOGA BERMANFAAT
Navigation